KM. Barcelona V.A Terbakar di Perairan Talise- Gangga Sulawesi Utara

Liputanempat.id
Sunday, July 20, 2025, 17:38 WIB Last Updated 2025-07-20T10:38:39Z

Manado - Tragedi laut kembali mengguncang Sulawesi Utara. Di siang hari Minggu, sekitar 10 hari menjelang akhir bulan Juli, KM. Barcelona V.A, kapal penumpang yang melayani rute Talaud–Manado, mengalami kebakaran hebat saat melintasi perairan antara Pulau Talise dan Pulau Gangga. Minggu 20/7/2025.


Kapal yang diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Manado sekitar pukul 15.00–16.00 WITA itu, tiba-tiba dilalap api di tengah perjalanan. Api yang cepat menyebar menimbulkan kepanikan di kalangan penumpang. Banyak di antara mereka yang melompat ke laut setelah terlebih dahulu menggunakan baju pelampung, berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api.


Situasi di atas kapal menjadi sangat mencekam. Dalam kepanikan, sejumlah keluarga terpisah, dan terdengar jeritan minta tolong dari para penumpang. Beberapa orang yang telah berhasil dievakuasi dilaporkan mengalami syok berat akibat insiden tersebut.


Di tengah situasi darurat itu, nelayan-nelayan lokal yang melihat kobaran api dari kejauhan langsung bergerak cepat. Dengan menggunakan perahu mereka, para nelayan mengevakuasi penumpang yang terapung di laut. Aksi kemanusiaan tersebut mendapat apresiasi luas dari masyarakat.


Sementara itu, dari pantauan media sosial, telah beredar informasi mengenai beberapa korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai jumlah korban yang selamat maupun yang meninggal.


Informasi terakhir menyebutkan bahwa beberapa kapal telah dikerahkan menuju lokasi kejadian (TKP) untuk menjemput para korban yang telah dievakuasi sementara ke Pulau Gangga dan sekitarnya, untuk kemudian dibawa ke Pelabuhan Manado.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak berwenang masih terus melakukan pendataan dan evakuasi lanjutan. Belum diketahui secara pasti jumlah korban jiwa maupun korban selamat dalam insiden tersebut.


Pemerintah dan tim SAR diharapkan dapat segera mengoordinasikan proses penyelamatan dan penanganan lanjutan. Doa dan dukungan mengalir dari masyarakat luas, agar para korban yang selamat diberi kekuatan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.


(Martin. A)

Komentar

Tampilkan