Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memaparkan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan terkait potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025. Diperkirakan 146,48 juta jiwa atau sekitar 52% dari total populasi Indonesia akan melakukan perjalanan mudik. Moda transportasi yang paling banyak digunakan meliputi mobil pribadi, bus, kereta api antar kota, pesawat, dan sepeda motor.
Dudy menekankan bahwa sinergi antara Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan BUMN sektor transportasi sangat krusial dalam menjamin kelancaran serta keselamatan masyarakat selama arus mudik dan balik.
“Saya meminta seluruh BUMN di sektor transportasi untuk bersinergi dalam mendukung keselamatan dan kelancaran pelaksanaan Angkutan Lebaran 2025. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan perjalanan masyarakat berlangsung dengan aman dan nyaman,” ujar Dudy.
Sejalan dengan itu, Dudy menggarisbawahi sejumlah langkah strategis yang akan diterapkan guna mengoptimalkan keselamatan moda transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian.
Kementerian BUMN Siap Maksimalkan Dukungan
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa Kementerian BUMN siap berkoordinasi penuh dengan Kementerian Perhubungan dalam menjamin kelancaran mudik tahun ini. Ia juga mengingatkan para stakeholder untuk tidak menjalankan strategi business as usual, melainkan harus melakukan inovasi dan persiapan yang matang.
“Jangan lakukan business as usual, karena kalau kita lengah maka bisa terjadi hiccup,” tegas Erick.
PT Jasa Raharja Pastikan Sistem Mudik Gratis 2025 Lebih Akurat
Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung kelancaran mudik, Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, melaporkan kesiapan program Mudik Gratis 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian dan BUMN. Ia menyoroti inovasi dalam sistem pendaftaran pemudik guna mencegah duplikasi data, memastikan transparansi, dan meningkatkan akurasi peserta yang terdaftar.
“Pada 2025 ini, kami mencoba membuat perbedaan dalam sistem pendaftaran, kami menggunakan single data melalui NIK dan Nomor HP sehingga memastikan bahwa jika terjadi pendaftaran dengan NIK atau Nomor HP yang sama, sistem akan otomatis menolak agar tidak ada peserta yang dobel,” jelas Rivan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa PT Jasa Raharja telah melakukan integrasi sistem dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) guna meningkatkan validitas data pendaftar.
“Selanjutnya NIK dan Nomor HP tersebut kita jadikan sebagai ID untuk memperoleh OTP, sehingga pemudik bisa mendapatkan feedback,” tambahnya.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, BUMN sektor transportasi, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, diharapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan lebih aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
(**)
.jpeg "(PTBA) Bukit Asam Berhasil meraih sertifikat Dari Great Place To Work")